Sabtu, 11 Juli 2009


MAKNA DAN ARTI SEBUAH TASBIH
Tasbih adalah sebuah gambaran kehidupan. Awal dan akhir di titik yang sama. Bukan tasbih namanya, jika hanya dari satu butir. Bukan kehidupan namanya jika hanya satu dimensi. Kehidupan akan sempurna dan indah bila telah melewati serangkaian untaian suka, duka, derita, bahagia, gembira, gagal, sukses, pasang, surut.
Untuk melawati itu di butuhkan keberanian, kesabaran, kekuatan, ketegaran dan perjuangan untuk terus meniti, berjalan, mendaki. Sebab, seperti tasbih yang melingkar takdir Allah. Dari-Nya, kehidupan di mulai dan kepada-Nya akan berakhir.
Mungkin itulah kemudian, tasbih identik dengan dzikir, mengingat Allah. Tasbih menjadi tanda kesalehan, kedekatan dengan Allah. Namun, sebenarnya tasbih juga penanda perjuangan dan semangat. Gambaran kehidupan sejati. Tasbih akan mengatakan kepada kita siapa kita, dari mana kita, dan akan ke mana kita
Juga cinta dan kehidupan. Akal menusia terlalu picik jika mengira tasbih hanya cocok untuk mereka yang dekat dengan maut, Salah. Dalam kehidupan dunia yang sesungguhnya, tasbih adalah wakil jiwa yang selalu bergerak, tidak pernah berhenti, pantang menyerah, tidak mengenal putus asa, untuk meraih yang lebih tinggi, bahwa hidup adalah karunia paling berharga untuk mahluk bernama manusia. Maka, jangan pernah mengaharap cinta, bila engkau tidak memiliki keberanian. Jangan memeluk cinta, bila takut gagal, kecewa, dan sakit hati. Semua itu adalah paket yang akan di temukan oleh siapa pun dalam meraih cinta sejati.
Cinta. Bisakah kita mengenal cinta melalui benda ini? Mengapa tidak. Cinta adalah sisi lain yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Tasbih adalah keutuhan yang di ikat pada sebuah simpul. Hal itu dilakukan agar butiran-butiran kecil dapat menyatu, saling bertautan, seimbang, dan bila dilihat tampak indah. Cinta juga akan menjadi indah jika di terima sebagai sebuah keutuhan. Mencinta adalah aktivitas berat yang membutuhkan keberanian untuk menerima yang dicintai dengan utuh. Sisi kelebihan, sudah pasti ada; kekurangan, kelemahan, semudah itukah menerima?
Agar cinta menjadi abadi dan kuat, dibutuhkan kesedian dua ujung untuk diikat dalam satu simpul yang kokoh. Tanpa ikatan, tanpa simpul, cinta akan terbuarai menjadi butiran-butiran egoisme yang tercerai berai. Bila demikian bisakah cinta dipandang sebagai sebuah keindahan? Bahkan, apakah bisa disebut cinta, bila untuk saling berdekatan hati saja, sudah tidak mampu?
Orang yang dekat dengan tasbih adalah orang visioner dan prograsif dia tidak hanya memikirkan kehidupan yang ada di depan mata, tapi dia bias memandang kehidupan nun jauh disana di mana, di sanalah kehidupan abadi yang nanti bakal kita temukan. Meraka senantiasa akan di bimbing untuk mengarungi dunia ini dengan tegar, pantang berputus asa apa lagi sampai kepada menyalahi dakdir dari-Nya.








Rabi..
Jika cinta ku ciptakan untuk dia
Tabahkan hatinya
Teguhkan imannya
Sucikan cintanya
Lembutkan rindunya

Rabii…
Jika hatiku Kau ciptakan untuk dia
Penuhi hatinya dengan Kasih-Mu
Terangilah langkahnya dengan Nur-Mu
Bisikkan kedamaian dalam kelamunannya
Tamani dia dalam kesepiannya

Rabii..
Kutitipakan cintaku pada-Mu untuknya
Resapkan rinduku pada rindunya
Mekar cintaku bersama cinyanya
Satukan hidupku dan hidupnya
Dalam cinta-Mu
Sebab, sungguh aku mencintainya karena-Mu

Tidak ada komentar: